Minggu, 19 Februari 2012

SATU – 1. DEMI APA? DEMIKIAN AKU MENCINTAIMU

“Ini yang tertulis di hatiku, aku mencintaimu. Titik. [tanpa koma]”  – Moammar Emka (no.5 hal.1)

“Ada dan tiada – bagimu, rasa itu tetap kujaga. Tersimpan rapi dalam bejana pengharapan. Di suatu masa, siapa tahu, akan hadir kesempatan kedua bagi cinta kita.” – Moammar Emka (no.19 hal.7)



“Masih… setiap kali sunyi mematuk sendiri, kamu pun hadir tanpa permisi. Masih dan selalu begitu.” – Moammar Emka (no.27 hal.10)

“Seperti masuk dalam labirin, setiap kali kucoba mengurai segala tentangmu. Sesatku di persimpangan jalan. Menunggu dalam ketidakpastian!” – Moammar Emka (no.33 hal.13)

“Dalam labirin hatimu, aku masih kukuh berdiri. Menanti! Pergi atau…setia bernaung dalam mata bening?!” – Moammar Emka (no.37 hal.14)

“Terima kasih telah masuk ke dalam pintuku. Bukannya aku ingin menguncimu, tapi…bisa kamu tinggal kamu tinggal selamanya?” – Moammar Emka (no.47 hal.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me :

Foto saya
Mantan Pelajar di SMAN 2 Madiun // Public Health Universitas Airlangga Surabaya // Bekerja untuk Indonesia Suka Makan // Suka Travelling // Suka Rame2 // Suka Baca Novel // Suka Nonton Film // Suka Galak // IG - Twitter : @yohanratihfe