“Boleh pinjam bahumu, sejenak saja. Aku ingin rebah dan terlelap. Terlalu lelah, mataku terjaga untukmu sampai detik ini.” – Moammar Emka (no.24 hal.84)
Tentangmu yang tak mampu kutepikan, apalagi kulupakan. Tentangmu yang setia kujaga dan kusimpan rapi di sudut hati terdalam. Inilah kuasa pilihanku. Inilah yang tertulis di hatiku : aku mencintaimu. – Moammar Emka (no.81 hal.102)
“Dalam debam hasrat yang merunduk malu, berpeluh inginku menumpahkan gelisah ini di dadamu. Goodnight, you. Sebaris sapamu, kupercaya bisa cairkan senyumku.” – Moammar Emka (no.94 hal.105)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar